BEKERJA PADA PORSINYA ATAU SECUKUPNYA, KARENA MATERI TIDAK BISA MENGGANTI WAKTU YANG HILANG BERSAMA KELUARGA ATAU ORANG TERCINTA…
BEKERJA PADA PORSINYA ATAU
SECUKUPNYA, KARENA MATERI TIDAK BISA MENGGANTI WAKTU YANG HILANG BERSAMA KELUARGA
ATAU ORANG TERCINTA…
Mencari nafkah
untuk keluarga menjadi sebuah tuntutan tersendiri yang dihadapi oleh pria.
Karena pria memang berkodrat sebagai kepala keluarga, sudah hal yang biasa
kalau mereka berangkat pagi dan pulang malam demi mengais rezeki. Persaingan
yang semakin banyak atau ketat ditambah lagi dengan semakin banyaknya kebutuhan
memaksa banyak pria cenderung melupakan segalanya demi mengumpulkan materi guna
membangun keluarga bersama wanita yang dicintai. Itulah, mengapa banyak pria
memilih untuk bekerja keras siang dan malam agar mendapatkan lembaran Rupiah
demi membahagiakan keluarga.
Apakah salah jika mereka
memilih porsi yang lebih pada pekerjaan daripada keluarga dan pasangan?
Benarkah dengan menimbun banyak materi demi masa depan yang lebih baik itu akan
secara otomatis mendatangkan kebahagiaan dalam keluarga nantinya? Layaknya
cerita-cerita yang sudah sering kita dengar, banyaknya materi tak menjamin
kebahagian secara instan. Banyaknya uang yang ada dalam tabungan tak
serta-merta membuat bahagia dalam keluarga.
Bekerja
siang dan malam memang membuat tabunganmu semakin banyak. Namun selama
prosesnya Membuat lupa akan perhatian untuk keluarga atau orang tercinta.
Sudah sepatutunya ketika kamu
bekerja dengan giat, maka hasil yang kamu dapatkan juga akan lebih banyak.
Bekerja keras siang dan malam memang bisa membuat banyaknya harta terkumpul
dengan cepat, akan tetapi selama proses itu berjalan akan ada banyak hal yang
di lalaikan.
Konsekuensi
dalam bekerja keras siang dan malam atau bekerja dalam porsi yang lebih.
Salah satu konsekuensi yang didapatkan
jika memutuskan untuk bekerja tak kenal waktu ialah retaknya hubungan keluarga
yang selama ini dijaga. Semasa kecil dulu, selalu menjaga erat urusan keluarga.
Apapun yang terjadi, keluarga selalu nomor satu. Namun semua berubah di saat mulai
berfikir soal materi. Serignnya mengedepankan pekerjaan daripada keluarga.
Semakin lama akan ada jarak yang semakin terbuka. Meski pada akhirnya tujuan
itu tercapai yaitu materi yang melimpah. Akan tetapi apa arti ada materi yang
melimpah jika tidak punya waktu berkumpul dan berbagi dengan keluarga yang dicintai???
Saat sudah punya pasangan,
kemesraan akan tergerus oleh kesibukan mencari materi. Dan akhirnya, tidak ada
lagi perasaan cinta dalam hati.
Tidak jauh berbeda dengan
urusan keluarga, dalam pacaran juga akan mengalami nasib yang sama. Meski pada
awalnya sangat mencintai pasangan, Akan tetapi lama kelamaan perasaan itu akan
luntur secara perlahan. Ketika materi sudah dijadikan tujuan, maka tidak akan
lagi menghiraukan orang-orang yang ada di sekitar. Pasangan yang dari awal mendukung
untuk bekerja keras demi keluarga juga pada akhirnya akan kecewa dengan pilihan
itu, yang lebih mementingkan pekerjaan. Sedikit-sedikit tapi pasti, rasa cinta itu
akan terkikis dan mati. Dan pada akhirnya, tidak ada lagi cinta yang dirasa.
Lantas buat apa materi yang berlimpah di saat tak lagi punya hati untuk berbagi
cerita???
Memang jika mau pilih materi
atau keluarga itu adalah hak masing-masing. Akan tetapi, nanti akan sedih disaat
orang-orang terdekat pergi menjauh. Alih-alih bekerja keras siang dan malam, bukanlah
sebuah alasan untuk lalai membagi waktu dengan keluarga ataupun orang yang di cintai.
Jadi antara mengutamakan
pekerjaan atau mengutamakan keluarga itu harus berjalan dengan seimbang.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.
-= 💑💑💑💑💑 =-
Comments