Membangun Karakter Anak Sejak Dini

Membangun Karakter Anak Sejak Dini



Pengertian umum anak usia dini ialah anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun. Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai anak usia dini. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai "golden age" karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan.

Tentu saja ada banyak faktor yang akan sangat mempengaruhi mereka dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan, tetapi apa yang mereka dapat dan apa yang diajarkan pada mereka pada usia dini akan tetap membekas dan bahkan memiliki pengaruh besar bagi mereka dalam menentukan setiap pilihan dan langkah hidup.
Kedudukan karakter itu sangat penting bagi anak-anak apalagi anak usia dini. Karena akan sangat menentukan bagaimana ia menjalani hidupnya, siapapun dia, apapun profesinya, lingkungannya bagaimana dan ketika memiliki karakter positif, tentu akan lebih baik dengan seseorang yang tidak memiliki karakter.

Maka dari itu bangunlah karakter positif terhadap anak sedini mungkin, karena itu akan menjadi bekal untuk anak kedepannya nanti, dan bagaimana dewasanya anak nanti. Jika sudah diterapkan nilai positif anak pun akan terbiasa atas apa yang ia dapati dari kebiasaannya. Karakter positif dari sejak dini pun bisa menjadi modal untuk perjalanan hidup yang sangat berat itu, mulai dari lika-liku, kekerasan, dan lain-lainnya.
Bukan hanya itu, kita harus membangun karakter anak yang kuat dan pemberani, tidak menyerah juga dalam menghadapi perjalanan hidupnya. Mengapa??? Karena bila suatu saat nanti ia menghadapi masalah ia bisa menyelesaikannya dengan baik, berani berargumen, berani membela kebaikan dan melawan keburukan.
Seorang anak harus dan wajib dibangun karakter tidak mudah menyerah, agar jika ia mempunyai masalah baik dalam menjalani kehidupannya, atau masalah pribadi, ataupun masalah lingkungannya. Saat roda kehidupan terus berputar, tidak semua hidup itu manis, terkadang hidup itu pahit, bahkan hingga kita hampir menyerah menghadapi kehidupan yang semakin hari semakin berbeda, semakin sulit dan berat. Namun jika sudah dibangun rasa tidak mudah menyerah sejak dini, itu semua akan terlewati, dan tetap yakin setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan, begitupun masalah, pasti ada jalan keluar, jadikan semua itu pelajaran dan pasti ada hikmah dibalik itu semua. Maka dari itu, hadapi dengan lapang dada, jangan menyerah, tetap berusaha, jadilah karakter yang lebih baik lagi.
Lalu selain membangun karakter anak yang baik, kuat, pemberani. Tidak mudah menyerah tidak lupa bangunlah karakter mandiri terhadap anak sedini mungkin agar tidak selalu bergantung pada orang lain, walaupun pada hakikatnya manusia itu masih membutuhkan orang lain untuk menjalani hidup. Misalnya, tetangga. Kita pastinya punya tetangga, entah kapan atau dalam keadaan apapun suatu saat nanti kita memerlukan bantuan mereka saat terdesak, dan orang yang pertama untuk kita mintain pertolongan pasti tetangga.
Tak lepas dari itu didiklah anak sedini mungkin untuk memiliki sikap kemandiriannya, misalkan kita mendidik anak untuk mencuci tangan dan berdoa sebelum makan, kita terapkan itu pada keseharian anak, baik disekolah maupun di rumah, agar terbiasa. Jika sudah begitu si anak pun jika tidak mencuci tangan dan berdoa sebelum makan akan merasakan ada yang kurang, lalu teringat akan hal itu dan akhirnya melakukan kebiasaan yang ia lakukan.(sederhana, sepele tapi sangat berarti)

Karakter anak dapat dibangun dari berbagai pengaruh, yaitu;

KELUARGA

Dalam hal ini lingkungan keluarga sangat  besar pengaruhnya bagi anak, jika lingkungan keluarga yang baik akan membangun pola pikir dan karakter yang baik, dan bila sebaliknya jika lingkungan keluarga yang buruk, dan membuat anak tidak nyaman akan lingkungan itu akan mempengaruhi sikap dan pola pikir anak itu sendiri. Misalnya, anak itu sering menolong teman dan berbuat baik terhadap temannya, itu dikarenakan kebiasaan dalam lingkungan keluarganya karena ia merealisasikan atas apa yang ia lihat dan menjadi kebiasaan.

POLA ASUH

Perkembangan bisa terlihat dari bagaimana cara asuh orang tua anak itu sendiri. Bagaimana orang tua berinteraksi dengan anak dengan baik atau sebaliknya, saat bermain, belajar, cara berkomunikasi orang tua dengan anak, tata cara bicaranya, bahkan sikap orang tua yang diperlihatkan kepada anaknya dalam sehari-hari.

Tanamkan nilai-nilai baik terhadap anak
• Nilai-nilai agama
• Tanggung jawab, kedisiplinan dan tanggung jawab.
• Kejujuran
• Menghormati dan sopan santun
• Dermawan, suka menolong dan gotong royong
• Percaya diri, kerja keras dan kreatif
• Kepemimpinan dan keadilan
• Baik dan rendah hati
• Toleransi dan kedamaian
• Kebersihan, kerapian, ketertiban, kesehatan dan keamanan.

Menurut kementerian pendidikan nasional ruang lingkup, ada beberapa nilai moral, yaitu;

• Religius
• Jujur
• Toleransi
• Kerja keras
• Disiplin
• Kreatif
• Semangat berkebangsaan
• Cinta tanah air
• Menghargai prestasi
• Bersahabat
• Cinta damai
• Peduli lingkungan
• Peduli sosial
• Tanggung jawab

Religius atau Mengandung Nilai-Nilai Agama

Misalnya, bagaimana cara berbicara baik dan benar, menghormati yang lebih tua, di biasakan membaca doa pada saat memulai sesuatu dan membaca doa setelah melakukan sesuatu dan mendapatkan sesuatu (bersyukur).

Jujur

Saat anak melakukan salah ataupun benar, ajarkan anak untuk jujur dan mengatakan sesuai dengan semestinya, agar tidak melebihkan atau mengurangkan atas apa yang terjadi. Berbicara dengan baik dan sopan dengan sesama teman, berbicara baik dan sopan dengan orang dewasa, mudah meminta maaf dan mau memaafkan. Membedakan mana yang benar mana yang salah pada suatu persoalan, menunjukkan perbuatan yang benar dan yang salah.

Toleransi

Ajarkan anak sikap toleransi sejak dini agar anak bisa saling menghargai sesama teman, baik secara agama, budaya, ras ataupun argumen yang di ucapkan saat berbicara dan memiliki sikap dermawan.

Kerja Keras

Saat anak ingin sesuatu maka ia akan kerja keras mendapatkannya, seperti ia ingin mendapatkan nilai A, oleh sebab itu ia rajin belajar dan menghafal apa yang sudah diajarkan oleh gurunya. Kerja keras anak itu mengajarkan untuk terbiasa melakukan sesuatu yang diinginkan dengan sendiri tanpa menyerah begitu saja.

Disiplin

Sikap kedisiplinan anak diwujudkan dari mentaati peraturan, terbiasa mengikuti tata tertib dan aturan sekolah, mau menerima tugas dengan ikhlas, tepat waktu saat berangkat dan pulang sekolah, terbiasa berhenti bermain pada waktunya, rapi dalam bertindak dan bekerja.

Kreatif

Mengajarkan anak untuk kreatif, tidak ragu untuk berargumen tentang apa yang ia bisa dalam berkarya
Semangat berkebangsaan
Kenalkan anak akan negeri kita Indonesia, tentang budaya, suku, negara, daerah, pulau dan ciptaan-ciptaan Allah lainnya yang ada di dunia ini. Kenalkan bagaimana Indonesia berdiri, kapan, dan siapa presiden dan jajarannya. Agar mereka tahu akan indahnya negara kita Indonesia.

Cinta Tanah Air

Sama halnya semangat berkebangsaan, seorang anak harus dikenalkan dengan negerinya sendiri, agar ia tahu bagaimana indah dan kayanya negeri ini. Agar tambah kecintaan mereka terhadap negeri ini.

Menghargai Prestasi

Ajarkan anak untuk bersyukur atas apa yang di dapat, misalnya saat ia ulangan harian ia mendapatkan nilai yang kecil, lalu ia memberitahukan kepada keluarganya, maka sebagai orang tua harus memberi semangat terhadapnya, jangan langsung memarahinya, karena itu bisa membuat otak anak terganggu dan menjadikan mentalnya turun. Seorang guru pun tidak baik jika memarahi anak didiknya, karena itu dapat mempengaruhi perkembangan anak.

Bersahabat

Ajarkan anak untuk bersahabat atau berbuat baik sejak dini, entah dalam lingkungan sekolah, rumah, ataupun keluarga. Jika ada temannya yang bersedih ia dapat menghibur temannya yang sedih itu, bisa dengan cara mengajak bermain atau mengobrol tergantung kebiasaan anak itu sendiri. Dan dapat mendoakan temannya yang sedang sakit bahkan ikut menjenguknya dengan ibu guru, dan mengucapkan doa agar diberi kesembuhan terhadap temannya, agar temannya itu bersemangat sembuh karena sudah dijenguk oleh teman. 

Cinta Damai

Ajarkan anak dari sejak dini untuk cinta damai agar kedepannya tidak selalu memperpanjang masalah, misalnya si A sedang bercanda dengan si B, lalu tanpa disengaja si B membuat si A menangis, nah si B itu harus terbiasa meminta maaf dan mengakui kesalahannya agar tidak terjadi keributan lalu bermain kembali.

Peduli Lingkungan

Baik di lingkungan sekolah, ataupun lingkungan rumah, sebenarnya kepedulian itu terlahir dari diri kita sendiri, oleh sebab itu tanamkan rasa peduli terhadap anak, baik itu peduli terhadap teman, lingkungan ataupun hal lain-lain. Misalnya bila ada sampah tanamkan sikap peduli lingkungan, atau sertakan “bila ada sampah buanglah pada tempatnya, karena kebersihan itu sebagian dari iman, dan Allah suka dengan kebersihan, siapa yang mau disayang Allah maka buanglah sampah pada tempatnya” pasti anak itu langsung membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, lalu bertanya lagi pada si anak, “apakah terlihat indah jika bersih seperti ini” pasti pola pikir anak itu berfungsi, dan itu sangat mempengaruhinya.

Peduli Sosial

Terapkan kepedulian itu sejak dini, sama halnya seperti peduli akan lingkungan, peduli sosial itu sangat penting bagi anak, karena bagaimana cara ia berinteraksi dengan temannya, bagaimana ia beradaptasi akan lingkungannya, dan bagaimana sikap dia terhadap lingkungannya itu.

Tanggung Jawab

Tanamkan rasa tanggung jawab terhadap anak, sejak dini lebih bagus agar menjadi bekalnya nanti jika ia sudah menjadi dewasa dan diberi tanggung jawab. Misalnya, Tanggung jawab atas tugas yang diberikan, terbiasa mengembalikan mainan ke tempatnya, dan bisa membedakan milik sendiri, milik sekolah dan milik temannya, agar terbiasa bertanggung jawab atas kepunyaannya sendiri dan orang lain.

Percaya Diri

Seorang anak sebaiknya diterapkan rasa percaya diri sejak dini agar ia berani untuk melakukan hal-hal yang menurutnya bisa. Misalnya, tampil di depan umum , berani mempertahankan pendapatnya, dan membela kebenaran. Agar terbiasa hingga nanti dewasa.

Kemandirian

Terbiasa mengambil makanan sendiri dan secukupnya, mengerjakan tugas sendiri, ke kamar mandi sendiri dan apapun berani untuk melakukan sendiri, sebaiknya di ajarkan sejak dini, agar jika nanti dewasa ia akan terbiasa mandiri tanpa menyusahkan orang lain.

Nah itulah beberapa pemaparan sikap moral anak yang harus kita tanamkan sejak dini, apalagi dalam masalah agama itu sangatlah penting, agar anak menjadi pribadi yang baik. Tidak lupa juga ajarkan anak tentang pendidikan Agama.

Comments

Popular posts from this blog

Trik dan Tips Bermain BLACK PS2

HIDUP TAPI MATI

MAHALNYA HARGA SEBUAH KEPERCAYAAN