Pentingnya Agama dalam Kehidupan
Pentingnya Agama dalam Kehidupan
Karena agama ialah sumber moral, karena agama merupakan petunjuk kebenaran, karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika, karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun duka.
Bisakah Moral tegak tanpa agama?
Pada lingkungan masyarakat yang tidak beragama, orang cenderung melakukan beragam tindakan yang tidak bermoral. Perbuatan buruk seperti penyogokkan, perjudian, iri hati atau berbohong merupakan hal yang biasa atau lumrah.
Hal seperti itu tidak terjadi pada orang yang ta’at kepada agama. Mereka tidak akan melakukan semua perbuatan buruk itu karena mengetahui bahwa harus mempertanggungjawabkan semua tindakannya di akhirat nanti.
Sulit untuk dipercaya jika ada orang mengatakan,
"Saya ateis tapi tidak menerima sogokan, atau Saya ateis tapi tidak berjudi."
Mengapa ? Karena orang yang tidak takut kepada TUHAN dan tidak mempercayai adanya pertanggungjawaban di akhiratnya nanti, akan melakukan salah satu hal di atas jika situasi yang dihadapinya berubah.
Seseorang yang mengatakan,
"Saya ateis namun tidak berzinah cenderung melakukannya jika perzinahan di lingkungan tertentu dianggap normal."
Atau seseorang yang menerima sogokan bisa saja beralasan, Anak sakit berat dan sekarat, karenanya harus menerimanya (jika ia tidak takut kepada Tuhan).
Di negara yang tak beragama, pada kondisi tertentu pencuri pun bisa dianggap sah-sah saja.
Seorang yang beragama tidak akan berperilaku seperti itu, karena takut kepada Tuhan dan tak akan pernah lupa bahwa Tuhan selalu mengetahui niat dan pikirannya.
Seorang yang jauh dari bimbingan agama bisa saja berkata ;
"Saya seorang ateis namun pemaaf."
Namun sesuatu hal dapat terjadi padanya yang menyebabkannya tak mampu mengendalikan diri, lalu mempertontonkan perilaku yang tidak di inginkan.
Bisa saja melakukan pembunuhan atau mencelakai orang lain, karena moralnya berubah sesuai dengan lingkungan dan kondisi tempat tinggalnya.
Sebaliknya, orang yang beriman kepada Tuhan dan hari akhir tidak kan pernah menyimpang dari moral yang baik, seburuk apapun kondisi lingkungannya. Moralnya tidak akan berubah-ubah melainkan tetap kokoh. Orang-orang beriman memiliki moral yang tinggi.
Sifat-sifat mereka disebut Tuhan dalam ayat-Nya, yaitu :
"Mereka yang teguh dengan keyakinannya kepada Allah dan tidak mengingkari janji, yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah untuk menghubungkannya dan takut kepada Tuhan mereka dan takut pada hisab yang buruk, mereka yang sabar untuk mencari perjumpaan dengan Tuhan mereka, dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian harta yang kami berikan kepadanya secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, menolak kejahatan dengan kebaikan. Merekalah yang mendapat kedudukan yang tinggi." (Surat Ar-Rad: 20-22)
Comments