JANGANLAH KITA MENARUH HARAPAN PADA ORANG LAIN UNTUK MEMBUAT KITA BAHAGIA
Ketika kita menaruh harapan pada orang lain untuk membuat kita bahagia, sesungguhnya kita sedang mengatur sebuah keadaan di mana kita akan menjadi kecewa karenanya.
Tanpa kita sadari banyak dari kita telah membuat rancangan yang mendatangkan rasa kecewa pada diri sendiri. Orang yang terdekat dengan kitalah yang sudah tentu berpotensi untuk menjadi orang yang paling kita harapkan.
Kita sering kali berharap agar pasangan kita, orang tua kita, anak kita, atau sahabat kita dapat menjadi orang yang paling mengerti, orang yang paling tahu tentang kita, paling bisa membahagiakan kita, bahkan jika bisa mereka kita harapkan untuk bisa siap sedia bagi kita 24 jam non stop.
Di saat kita menaruh harapan pada orang lain seakan membuat hati kita menjadi tenang ketika orang tersebut dapat memenuhi harapan kita, namun jika yang terjadi justru sebaliknya maka yang terjadi adalah konflik. Konflik terhadap orang yang diharapkan dan konflik pada diri sendiri.
Janganlah menaruh beban pada orang lain untuk kebahagiaan dan keuntungan diri kita sendiri. Mereka bukanlah jaminan kebahagiaan kita, sebab mereka juga manusia biasa yang punya pemikiran dan kebutuhannya masing-masing. Dan mereka bukanlah manusia super yang serba bisa dan serba tahu apa yang sedang terjadi pada diri kita, dan apa yang sedang kita mau.
Meminta bantuan, berharap dimengerti atau dipahami harusnya yang sewajarnya saja, jangan berharap 100% seseorang dapat memenuhi keinginan kita. Sebab setiap kali kita menaruh harapan, kita juga harus menyiapkan hati untuk menerima yang terburuk.
Mereka atau orang lain bukanlah seorang yang bertanggung jawab atas kebahagiaan kita, melainkan diri kita sendirilah yang harus bertanggung jawab penuh atas kebahagiaan diri kita sendiri.
Kebahagiaan itu datangnya dari dalam, sebab sekalipun sekeliling kita telah berupaya untuk membuat kita bahagia, jika kita tidak belajar bersyukur maka kebahagiaan itu tidak pernah terasa cukup.
Comments