DIAM LEBIH BAIK DARIPADA BANYAK BICARA

DIAM LEBIH BAIK DARIPADA BANYAK BICARA




Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan "diam itu emas" yang bisa diartikan kalau tidak bisa bicara baik lebih baik diam.
Kalimat diatas memang benar, sebagai orang yang beradap terlebih beragama, kita tentu akan mensortir ucapan kita sebelum keluar dari mulut kita dan di dengar orang lain.
Tidak asal ceplas-ceplos ngoceh sana-sini yang tidak jelas dan tidak ada manfaatnya.
Apalagi jika nanti orang lain tidak suka dengan omongan kita, ujungnya justru malah gugur satu teman maupun saudara, siapa yang rugi jika sudah seperti itu?

Orang yang berakal selayaknya lebih banyak diam daripada bicara.
Hal itu karena betapa banyak orang yang menyesal karena bicara, dan sedikit yang menyesal karena diam.

Orang yang paling celaka dan paling besar mendapat bagian musibah adalah orang yang lisannya senantiasa berbicara, sedangkan pikirannya tidak mau jalan atau tidak berfikir sebelum berbicara alias berbicara sembarangan.

Orang yang berakal seharusnya lebih banyak mempergunakan kedua telinganya daripada mulutnya.
Dia perlu menyadari bahwa dia diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut hanya satu adalah supaya dia lebih banyak mendengar daripada berbicara.

Seringkali orang menyesal di kemudian hari karena perkataan yang diucapkannya, sementara diamnya tidak akan pernah membawa penyesalan.
Dan menarik diri dari perkataan yang belum diucapkan adalah lebih mudah dari pada menarik perkataan yang telah terlanjur diucapkan.
Hal itu karena biasanya apabila seseorang tengah berbicara maka perkataan-perkataannya akan menguasai dirinya.
Sebaliknya, bila tidak sedang berbicara maka dia akan mampu mengontrol perkataan-perkataannya.



Nb : Lebih baik diam daripada banyak bicara, karena belum tentu orang lain menyukai atau memaknai perkataan kita sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Comments

Popular posts from this blog

Trik dan Tips Bermain BLACK PS2

HIDUP TAPI MATI

MAHALNYA HARGA SEBUAH KEPERCAYAAN